Kamis, 24 November 2011

kahuripanmu kini

sebenarnya adalah suatu hal yang sangat terlambat bagi saya,
ketika baru mengenalnya saat sudah berusia 17 tahun,
dan lagi saat itu tak serta merta membuat saya jatuh cinta padanya,
baru 3 tahun kemudian saya menyadari betapa besarnya cinta pada dirinya.


kereta api. adalah hal yang cukup aneh untuk mahasiswa teknik penerbangan (aeronotika-astronotika) untuk jatuh cinta pada kereta api bukan pada pesawat terbang. satu kata yang dapat menggambarkan betapa kereta api lebih menarik dari pada pesawat terbang adalah "biaya". sedangkan jika dibanding moda lain, kereta api memiliki kelebihan dalam hal kestabilan, dimana dia lebih jarang bergoyang. bagi saya kereta api kelas ekonomi jauh lebih menarik daripada bus patas AC, suatu hal yang wajar.


cukup senang rasanya ketika mendapati berita akhir-akhir ini bahwa pengelolaan perkereta apiaan di indonesia dibenahi. pembenahan utamanya dilakukan pada pembatasan jumlah penumpang. selama ini saya tidak pernah menggunakannya ketika masa lebaran datang. kenapa? karena di saat itu kahuripan (kereta api yang biasa saya tunggangi) akan menjadi kaleng sarden dimana para penumpang adalah ikan sarden yang dipadatkan dalam kaleng tersebut. panas, dan penuh sesak, bahkan sepertinya kami perlu berebut oksigen agar tetap bisa bernafas dan menjaga kelangsungan hidup.




untuk peraturan baru ini jumlah penumpang jarak jauh adalah tidak lebih dari 100% jumlah kursi, sedangkan untuk jarak dekat maksimal 150% jumlah kursi. penjualan tiket pun ditertibkan, tiket hanya mulai dijual mulai h-7 hingga hari h. akan tetapi muncul suatu masalah disini, seringkali tiket kereta api jarak jauh sudah habis ketika h-1. dulu, ketika akan mudik atau jalan-jalan ke luar kota tinggal datang ke stasiun ketika kereta mau berangkat dan langsung membeli tiket saat itu juga. namun saat ini hal itu sangat susah dilakukan, sejak h-1 tiket sudah habis terjual. dan parahnya lagi, sebagian tiket justru lari ke tangan calo yang berani menjual hingga hampir dua kali lipat harga tiket asalnya. jengkel rasanya ketika melihat tiket-tiket tersebut lari ke tangan orang tak bertanggung jawab seperti ini.


tapi sebenenya hal ini dapat diatasi dengan sangat mudah. satu hal yang mungkin tak semua orang ketahui adalah adanya gerbong tambahan dan sistem oper kursi. satu atau dua gerbong kemungkinan akan ditambahkan ketika jumlah calon penumpang cukup banyak. sistem oper kursi disini adalah istilah yang saya gunakan untuk suatu sistem dimana kursi yang sebelemnya diduki orang yang sudah turun kemudian digunakan oleh orang yang naik dikota selanjutnya. ambil contoh kereta kahuripan yang berangkat dari kediri ke padalarang, ada penumpang yang akan turun ketika mencapai solo, nah kursi yang sebelumnya mereka gunakan ini akan digunakan oleh penumpang selanjutnya yang naik dari kota yogya. intiya ketika terpampang tiket kereta api bla bla bla sudah habis, tetaplah mengantri untuk menanyakan ke mbak penjaja karcis, adakah gerbong tambahan?


"nah kalau mau sabar juga akhirnya bisa dapat tiket kan mas :)",
kata mbak penjaga karcis st. purwosari, solo

benar sekali apa yang dia katakan, saat ini kunci untuk mendapatkant tiket adalah kesabaran. bayangkan saja ketika berada di st. purwosari untuk membeli tiket kahuripan saya harus menunggu terkatung-katung di stasiun dari jam 7.30 pagi hingga jam 10.30 pagi, dan ketika berada di st. kiara condong bandung meskipun tak butuh waktu lama tapi antrean sangattt panjang..huff, kesabaran memang diuji disini. lalu apa yang sebenarnya membuat kita harus dibuat menunggu begitu lama? pertama adalah menunggu kuota minimal untuk penambahan gerbong, kedua adalah menunggu kemungkinan adanya oper kursi.


jadi.. selama menunggu perbanyaklah berdoa, karena belum tentu setelah menunggu berjam-jam atau bahkan seharian kita bisa mendapatkan tiket.
tapi santai saja kalau kita tidak mendapatkan tiket kan masih ada CALO, hehe :p


.1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar